🐷 Jurusan Tata Busana Smk
LulusanTata Busana SMK bisa bekerja sebagai apa? §1 Fashion Designer: Lulusan SMK jurusan tata busana SMK Negeri 1 Pengasih bisa menjadi seorang fashion designer. Pekerjaannya adalah merancang busana. Kalian bisa bekerja dengan orang lain atau bekerja secara mandiri dengan membuat brand sendiri.
SMKJurusan Tata Busana adalah sekolah yang tepat bagi siswa yang ingin mengembangkan minat dan bakat dalam bidang fashion. Di SMK Tata Busana, siswa bukan hanya dibekali teknik dan pengetahuan dasar mengenai jahit-menjahit namun juga hingga menghasilkan produk yang berkualitas. Siswa akan belajar bagaimana membuat hiasan busana, memperbaiki
JurusanTata Busana di SMK, khususnya Busana Butik merupakan jurusan yang menyiapkan tenaga terampil di bidang Busana Butik. Baca juga : Daftar Mata Pelajaran SMK Jurusan Perhotelan. SMK jurusan Tata Busana mempelajari seluk beluk Busana, dari mulai pengetahuan bahan tekstil, dasar-dasar desain, pembuatan pola sampai teknik menjahitnya.
Ditahun 2022 ini, keduanya kembali berkolaborasi untuk menambah wawasan para siswi SMKN 3 Kudus dan SMK NU Banat Kudus dengan jurusan Tata Busana melalui "Ruang Kreatif: Batik Kudus in Fashion oleh Denny Wirawan" yang berlangsung secara hybrid mulai 29 Juli hingga 13 Agustus 2022 mendatang.
JurusanTata busana di SMK Perintis Adiluhur merupakan jurusan yang baru dibuka pada tahun 2019, namun walaupun tergolong baru alhamdulillah antusias masyarakat jabung begitu besar, karena jurusan ini satu - satunya yang ada di SMK kecamatan jabung, mengapa jurusan tata busana di SMK Perintis kita buka,karena kita melihat peluang bisnis dibidang Tata Busana banyak dibutuhkan masyarakat.
BusanaButik adalah kompetensi keahlian program studi keahlian Tata Busana yang menekankan pada bidang pembuatan busana dalam pengelolaan dan penyelenggaraan usaha busana serta mampu berkompetisi dala PELAKSANAAN MPLS SMK NEGERI GUDO TAHUN 2022_2023 July 19, 2022; SELAMAT KEPADA CALON PESERTA DIDIK BARU TELAH DITERIMA July 13, 2022
TugasAkhir (TA) yang harus diselesaikan sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) membuat mereka berpacu dengan waktu untuk menyeselaikan setiap detail busana yang sudah mereka rancang sendiri dengan maksimal. Hal ini bukan tanpa alasan karena hasil Tugas Akhir (TA) nanti direncanakan akan di fashionkan di depan warga SMKN 3 Pacitan.
Berikut10 diantaranya. 1. Fashion Designer. Lulusan SMK jurusan tata busana paling banyak menjadi seorang fashion designer. Pekerjaannya adalah merancang busana. Kamu bisa bekerja dengan orang lain atau bekerja secara mandiri dengan membuat brand sendiri. Gaji rata-rata Rp4jutaan. 2.
JurusanTata Busana adalah Jurusan yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengembangkan bakat dan minatnya dalam hal jahit menjahit, sampai dengan membuat produk yang berkualitas. Tujuan Program Keahlian SMK 2 Kabupaten Purwakarta program keahlian Tata Busana sebagai bagian dari pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan siswa/tamatan:
BdP6G0k. Mata pelajaran Tata Busana adalah mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK untuk Jurusan Tata Busana. Tata Busana merupakan salah satu Kompetensi Keahlian dari Program Keahlian Tata Busana, dan Bidang Keahlian Pariwisata. Berikut adalah daftar lengkap mata pelajaran Jurusan Tata Busana. A. Muatan Nasional 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya* B. Muatan Kewilayahan 1. Seni Budaya 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan C. Muatan Peminatan Kejuruan C1. Dasar Bidang Keahlian 1. Simulasi dan Komunikasi Digital 2. IPA Terapan 3. Kepariwisataan C2. Dasar Program Keahlian 1. Pengetahuan Bahan Tekstil 2. Dasar Desain 3. Pembuatan Pola 4. Teknologi Menjahit C3. Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Produktif 1. Desain Busana 2. Pembuatan Hiasan Busana 3. Pembuatan Busana Custom Made 4. Pembuatan Busana Industri 5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Demikianlah informasi tentang Mata Pelajaran Jurusan Tata Busana. Adapun Perangkat pembelajaran masing-masing mata pelajaran Tata Busana tersebut seperti 1. Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; 2. Contoh Silabus; 3. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP; dan 4. Kelompok kompetensi yang dapat dilakukan sertifikasi kompetensi; akan diatur oleh Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Untuk RPP dan Materi Bahan Ajar masing-masing mata pelajaran Tata Busana dapat disusun oleh guru bidang studi guru pengampu. Untuk buku-buku mata pelajaran Tata Busana dapat di beli di toko buku terdekat.
Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 1 Gantiwarno adalah salah satu jurusan program keahlian di SMKN Gantiwarno yang berlokasi di perbatasan kabupaten Klaten Jawa tengah dan gunung kidul Daerah istimewa Yogyakarta. Penggunaan kurikulum 13 yang berbasis project dalam mata pelajaran kompetensi keahlian di terapkan 3 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu tiga tahun ini mencoba membuat pengembangan di bidang busana melalui pembelajaran produktif dengan metode pembelajarannya berbasis produk. Program Unit Produksi yang dikembangkan di jurusan tata busana ini pada awalnya berupa jasa penjahitan yang dikerjakan oleh para siswa yang di targetkan dapat menyelesaikan proses jahit di bantu oleh karyawan Unit produksi . Customer dari jasa ini berasal dari para guru ataupun anggota keluarga guru dan karyawan SMKN 1 Gantiwarno. Selain itu juga dariMASYARAKAT SEKITAR GANTIWARNO seperti Gedangsari, Gunungkidul dengan promosi “gethok tular” atau dari mulut ke mulut. Ketua Program Keahlian Tata Busana Happy Nurul Qotimah, di tahun 2019 mencoba menerapkan pembelajaran teaching faktory TeFa pada pembelajaran kolaborasi antara mata pelajaran Pembuatan pola, PBI dan PKWU dengan mengusung produk seragam sekolah untuk menjadi produk andalah untuk menyiapkan kebutuhan seragam sekolah siswa SMA/SMK sederajat. Sebagai unggulan produk TeFa seragam sekolah yang di sediakan adalah seragam osis, pramuka, wearpack, pesanan baju paskibra dan seragam PMR. Selain produk seragam juga menyediakan produksi tas laptop dan assesoris. Pembelajaran TeFa yang dilaksanakan melibatkan siswa dalam pembuatan dan penerimaan order atau pesanan, mulai dari proses mengukur, menyiapkan bahan, memotong, menjahit dsb. Hasil karya para siswa ini sudah layak jual dan hasil yang memuaskan, sehingga jarang para pelanggan komplain dengan hasil siswa Selain itu terobosan yang dikembangkan lagi adalah membuat produk “lutiran”, “lu” dari kata lurik, “ti” diambil dari kata batik dan an pengambilan dari kata Klaten yaitu produk busana dari lurik, batik maupun kombinasi keduanya dari daeran kabupaten Klaten. Dalam produk lutiran ini dikembangkan dari mata pelajaran PKK “Produk Kreatif dan Kewirausahaan” dimana dalam produk dibuat dengan ciri khas lurik dari pengrajin di daerah Klaten dengan batik yang dibuat sendiri dengan teknik cap, solet ataupun printing. Strategi untuk menghasilkan produk lutiran ini kita mengambil produk lurik dari pengrajin lurik Klaten di daerah pedan baik yang menggunakan Tenunan ATBM {Alat Tenun Bukan Mesin maupun ATM Alat Tenun dengan menggunakan Mesin, sedangkan batik yang digunakan adalah batik yang dibuat sendiri oleh para peserta didik dengan bimbingan guru PKK dibantu oleh pengusaha/pemilik “Nury Batik” yang kebetulan juga sebagai guru di SMKN 1 Gantiwarno. Pembelajaran pembuatan batik dari lutiran ini dilaksanakan di bayat tempat Bapak daris susilo sebagai pemilik Nury Batik. Alasan dilaksanakan pembelajaran di Nury Batik karena pemiliknya adalah guru SMKN 1 Gantiwarno sehingga dengan mudah untuk berkoordinasi dan lokasinya tidak jauh dari Sekolah. Selain itu karena peralatan yang disekolah belum ada. Pelaksanaan pembelajaran dengan terjun langsung di industri dilakukan setiap hari sabtu, bahkan terkadang dihari efektif sekolah di jam mata pelajaran PKK sehingga memberi bekal kompetensi nyata pada peserta didik. Produk kain batik yang dihasilkan adalah batik cap, solet maupun printing dengan teknik pencelupan menggunakan pewarna alami seperti indigo, secang, dan ditutup dengan warna sogan, jambal, tingi, teger. Hasil motif yang didapatkan adalah khas daerah Klaten ataupun yang sudah dikembangkan sendiri oleh para siswa “kami lebih mengenal dengan motif suka-suka”. Dari produk lutiran ini kemudian di pasarkan oleh peserta didik lewat media/akun pribadinya masing-masing. Selain itu produk lutiran juga digunakan oleh para guru sebagai produk andalan TeFa, berupa blus kerja , busana pesta , lenan rumah tangga, asesoris, tas lap top. Produk lutiran ini pernah ikut di pamerkan di ajang fashion show dalam kegiatan LKS Tingat Nasional di Purwakarta tahun 2019 sebagai karya siswa tata busana. Produk ini mendapatkan apresiasi positif Kepala sekolah Dwi Titik Irdyanti, selalu memberikan izin dan dukungan bagi para guru untuk selalu mengembangkan kompetensi dengan pemagangan guru di Industri Batik Nury. Pada masa pandemi ini untuk mengembangkan dan menghidupkan unit produksi di jurusan tata busana. Pada pembelajaran kompetensi Keahlian busana peserta didik di wajibkan untuk membuat sebuah karya dengan arahan guru pengampu dan disesuaikan dengan penyederhanaan kurikulum di SMKN 1 Gantiwarno mengangkat lutiran dengan pembuatan batik dilakukan dengan pembuatan secara manual menggunakan teknik shibori yang diikuat maupun dijelujur dengan perwarna batik. Dan produk yang di hasilkan dipromosikan lewat media online ataupun akun pribadi siswa, disamping untuk mengenalkan produk siswa juga mengembangkan sayap mengenalkan produk TEFA Busana lewat online. Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 1 Gantiwarno adalah salah satu jurusan program keahlian di SMKN Gantiwarno yang berlokasi di perbatasan kabupaten Klaten Jawa tengah dan gunung kidul Daerah istimewa Yogyakarta. Penggunaan kurikulum 13 yang berbasis project dalam mata pelajaran kompetensi keahlian di terapkan 3 tahun yang lalu. Dalam kurun waktu tiga tahun ini mencoba membuat pengembangan di bidang busana melalui pembelajaran produktif dengan metode pembelajarannya berbasis produk. Program Unit Produksi yang dikembangkan di jurusan tata busana ini pada awalnya berupa jasa penjahitan yang dikerjakan oleh para siswa yang di targetkan dapat menyelesaikan proses jahit di bantu oleh karyawan Unit produksi . Customer dari jasa ini berasal dari para guru ataupun anggota keluarga guru dan karyawan SMKN 1 Gantiwarno. Selain itu juga dariMASYARAKAT SEKITAR GANTIWARNO seperti Gedangsari, Gunungkidul dengan promosi “gethok tular” atau dari mulut ke mulut. Ketua Program Keahlian Tata Busana Happy Nurul Qotimah, di tahun 2019 mencoba menerapkan pembelajaran teaching faktory TeFa pada pembelajaran kolaborasi antara mata pelajaran Pembuatan pola, PBI dan PKWU dengan mengusung produk seragam sekolah untuk menjadi produk andalah untuk menyiapkan kebutuhan seragam sekolah siswa SMA/SMK sederajat. Sebagai unggulan produk TeFa seragam sekolah yang di sediakan adalah seragam osis, pramuka, wearpack, pesanan baju paskibra dan seragam PMR. Selain produk seragam juga menyediakan produksi tas laptop dan assesoris. Pembelajaran TeFa yang dilaksanakan melibatkan siswa dalam pembuatan dan penerimaan order atau pesanan, mulai dari proses mengukur, menyiapkan bahan, memotong, menjahit dsb. Hasil karya para siswa ini sudah layak jual dan hasil yang memuaskan, sehingga jarang para pelanggan komplain dengan hasil siswa Selain itu terobosan yang dikembangkan lagi adalah membuat produk “lutiran”, “lu” dari kata lurik, “ti” diambil dari kata batik dan an pengambilan dari kata Klaten yaitu produk busana dari lurik, batik maupun kombinasi keduanya dari daeran kabupaten Klaten. Dalam produk lutiran ini dikembangkan dari mata pelajaran PKK “Produk Kreatif dan Kewirausahaan” dimana dalam produk dibuat dengan ciri khas lurik dari pengrajin di daerah Klaten dengan batik yang dibuat sendiri dengan teknik cap, solet ataupun printing. Strategi untuk menghasilkan produk lutiran ini kita mengambil produk lurik dari pengrajin lurik Klaten di daerah pedan baik yang menggunakan Tenunan ATBM {Alat Tenun Bukan Mesin maupun ATM Alat Tenun dengan menggunakan Mesin, sedangkan batik yang digunakan adalah batik yang dibuat sendiri oleh para peserta didik dengan bimbingan guru PKK dibantu oleh pengusaha/pemilik “Nury Batik” yang kebetulan juga sebagai guru di SMKN 1 Gantiwarno. Pembelajaran pembuatan batik dari lutiran ini dilaksanakan di bayat tempat Bapak daris susilo sebagai pemilik Nury Batik. Alasan dilaksanakan pembelajaran di Nury Batik karena pemiliknya adalah guru SMKN 1 Gantiwarno sehingga dengan mudah untuk berkoordinasi dan lokasinya tidak jauh dari Sekolah. Selain itu karena peralatan yang disekolah belum ada. Pelaksanaan pembelajaran dengan terjun langsung di industri dilakukan setiap hari sabtu, bahkan terkadang dihari efektif sekolah di jam mata pelajaran PKK sehingga memberi bekal kompetensi nyata pada peserta didik. Produk kain batik yang dihasilkan adalah batik cap, solet maupun printing dengan teknik pencelupan menggunakan pewarna alami seperti indigo, secang, dan ditutup dengan warna sogan, jambal, tingi, teger. Hasil motif yang didapatkan adalah khas daerah Klaten ataupun yang sudah dikembangkan sendiri oleh para siswa “kami lebih mengenal dengan motif suka-suka”. Dari produk lutiran ini kemudian di pasarkan oleh peserta didik lewat media/akun pribadinya masing-masing. Selain itu produk lutiran juga digunakan oleh para guru sebagai produk andalan TeFa, berupa blus kerja , busana pesta , lenan rumah tangga, asesoris, tas lap top. Produk lutiran ini pernah ikut di pamerkan di ajang fashion show dalam kegiatan LKS Tingat Nasional di Purwakarta tahun 2019 sebagai karya siswa tata busana. Produk ini mendapatkan apresiasi positif Kepala sekolah Dwi Titik Irdyanti, selalu memberikan izin dan dukungan bagi para guru untuk selalu mengembangkan kompetensi dengan pemagangan guru di Industri Batik Nury. Pada masa pandemi ini untuk mengembangkan dan menghidupkan unit produksi di jurusan tata busana. Pada pembelajaran kompetensi Keahlian busana peserta didik di wajibkan untuk membuat sebuah karya dengan arahan guru pengampu dan disesuaikan dengan penyederhanaan kurikulum di SMKN 1 Gantiwarno mengangkat lutiran dengan pembuatan batik dilakukan dengan pembuatan secara manual menggunakan teknik shibori yang diikuat maupun dijelujur dengan perwarna batik. Dan produk yang di hasilkan dipromosikan lewat media online ataupun akun pribadi siswa, disamping untuk mengenalkan produk siswa juga mengembangkan sayap mengenalkan produk TEFA Busana lewat online.
- Bagi siswa SMP/Sederajat yang tertarik di dunia fesyen maka nanti bisa lanjut di SMK. Jika lulus, maka ini peluang kerja SMK Tata Busana. Melansir laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kepala SMKN 1 Pringapus, Jawa Tengah, Farida Fahmalatif, menjelaskan peluang kerja lulusan tata busana cukup luas dan 1 Pringapus sendiri merupakan SMK Pusat Keunggulan PK untuk bidang tata busana yang sudah menghasilkan sejumlah produk busana. Baca juga 7 Jurusan SMK dan Prospek Kerjanya Peluang kerja SMK Tata Busana 1. Desainer fesyen Salah satu contoh lulusan SMK yang sukses berkarir sebagai desainer fesyen ialah Dian Pelangi. Selain merancang busana, seorang desainer fesyen juga bisa melebarkan sayap dengan merancang produk fesyen lain, seperti tas dan Fashion stylist Adapun profesi ini bertugas menata penampilan seseorang, mulai dari busana yang cocok dikenakan, bagaimana padu padannya, hingga pilihan aksesoris untuk melengkapi tampilan secara keseluruhan. Nantinya, seorang fashion stylist bisa bekerja di berbagai bidang. Mulai dari media seperti majalah, televisi, dan periklanan, hingga mengurus penampilan selebriti atau figur publik lainnya. Baca juga SMK di Gunungkidul Inovasi Sepeda Listrik dan Motor Hybrid 3. Desainer tekstil Dulu pada saat di sekolah, siswa tata busana belajar membuat motif kain. Maka ketika lulus, kompetensi ini menjadi bekal untuk meniti karir sebagai desainer tekstil. Jadi, seorang desainer tekstil bertugas memvisualkan konsep dan motif menjadi material kain yang kemudian diolah menjadi produk fesyen. 4. Desainer garmen Untuk peluang kerja SMK tata busana ialah bisa menjadi desainer garmen. Profesi ini pada dasarnya sama seperti desainer fesyen.
jurusan tata busana smk