🦁 Pesantren Al Kautsar Tasikmalaya
InformasiPesantren Al-kautsar Blumbungan - Jl. Telaga Sari Desa Blumbungan Kec. Larangan Kab. Pamekasan Madura | Sistem oleh PESANTRI.COM
Home- Pondok Pesantren Tahfidz Quran Al-Kautsar. Berita Terbaru. Penerimaan Santri Baru 2022-2023 Kalender Akademik 2021-2022.
Memperlihatkankegiatan santriwan pesantren Al Kautsar 561 SMP.QSBS dalam kegiata pramuka dan tadabur alam. Dalam kegiaatan ini santriwan dituntut untuk kuat
Selasa(29/09) bertempat di Aula Pondok Pesantren Al Kautsar Banjar telah dilaksanakan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan oleh tim penyuluh dari Taujih KH. Umung Anwar Sanusi, Lc pada kesempatan acara Reuni AlumniMa'had Al-Kautsar Banjar pada tanggal 13 Juli 2016. Taujih KH. Umung Anwar Sanusi, Lc pada kesempatan acara Reuni Alumni Ma'had Al
LembagaPendidikan Islam (LPI) Yayasan Al-Kautsar Mengesahkan Struktur Kepegawaian Baru Tahun Ajaran 2022-2023. Lembaga Pendidikan Islam (LPI) yayasan Al-Kautsar 561 melantik kembali SDM SMP-SMA-Kepesantrenan Quranic Science Boarding School untuk tahun ajaran 2022/2023 pada Sa
PondokPesantren Al-Kautsar merupakan Pondok Pesantren Gratis untuk Yatim Piatu dan Dhuafa yang terletak di Kaki Gunung Cikuray Garut Jawa Barat tepatnya di kp.Waas Tonggoh RT.03/RW.05 Desa Sukahati Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
PesantrenAl Furqon Tasikmalaya merupakan pesantren di bawah naungan organisasi Muhammadiyah, atau sering disebut dengan pondok pesantren Muhammadiyah yang memang mengelola banyak lembaga pendidikan bagus di Indonesia. Berdiri pada tahun 1992, artinya sudah 30 tahun berkiprah dan melahirkan ribuan alumni. Model pendidikannya adalah pesantren
YayasanAl Kautsar 561 telah berhasil mengantarkan pendidikan menjelang 3 (tiga) tahun terakhir di tingkat SMP dengan berbagai prestasi gemilang baik dibidang akademik maupun non akademik. Sekolah yang telah meraih predikat Unggul ( Terakreditasi A) telah mensejajarkan diri dengan Sekolah Boarding Unggulan di Wilayah Jawa Barat.
Alamatlokasi: Pondok Pesantren Al-Kautsar, Jl. Pejuang N0. 100 Dusun Karangpucung Wetan, Jajawar, Kec. Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat 46317, Indonesia. Nomor telepon: (0265) 743338, kode pos: 46317. Pondok Pesantren Al-Kautsar Banjar merupakan salah satu pondok pesantren yang
UjFh3. Tasikmalaya Sebanyak 102 santri di Pesantren Tahfidz Al-Kautsar 561, Desa Rajadatu, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terkonfirmasi positif covid-19 dari salah satu santri. Penyebaran virus korona itu membuat kegiatan di pondok pesantren ditutup sementara. Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nuraedidin mengatakan, penyebaran virus korona yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Kautsar 561 ditemukan seorang santri positif. Lantas petugas melakukan tracing kontak erat kepada 150 orang, hingga ditemukan 102 positif dari hasil swab. "Tahapan kedua sudah dilakukan kepada 57 orang tapi hasilnya belum keluar," ujarnya, melansir Kamis, 4 Februari 2021. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Dia menerangkan, petugas kecamatan dan puskesmas tetap melakukan pengawasan terhadap santri. Para santri tidak diizinkan keluar dari area pondok pesantren. Baca PPKM Tak Efektif, Ketua DPRD DKI Salahkan Daerah Penyangga Santri yang masih melakukan isolasi mandiri sebanyak 57 orang. Ada yang dipulangkan kepada orangtua, mengingat jumlah santri tercatat 500 orang dan mereka berstatus orang tanpa gejala OTG. Perwakilan Pondok Pesantren Al Kautsar 561 Rifqi Fauzi mengatakan, salah satu santri yang terkonfirmasi positif covid-19 itu sebelumnya mengeluhkan demam disertai batuk. Saat itu santri dilakukan isolasi secara mandiri. "Pondok pesantren sudah berusaha maksimal mulai pembatasan jam kunjungan sejak enam bulan lalu dan karantina sebelum masuk juga telah dilakukan hingga mereka tidak pulang selama 6 bulan," ungkapnya. Meskipun begitu, penyebaran virus korona memang masih ada. Dia menerangkan, pengetatan masih dilakukan untuk memutus penyebaran. "Para santri harus berupaya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," terangnya.
TASIKMALAYA - Santri di Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus mengalami penambahan. Berdasarkan data terakhir per Kamis 4/1, setidaknya 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sekira 60 santri yang positif itu masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pesantren Al Kautsar, ustaz Rifqi Fauzi mengatakan, puluhan santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. Artinya, santri yang positif dan negatif dipisahkan satu sama lain. Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala. "Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit," kata dia, Kamis. Ia mengakui sudah ada sebagian santri yang positif Covid-19 pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, para santri itu tak dipulangkan ketika sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Rifqi menjelaskan, awal kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Ketika itu, terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Tiga santri itu kemudian menjalani uji usap swab test dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Sebab, selama enam bulan belakangan tak ada gejala santri atau pengajar sakit. Pesnatren juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. "Mungkin karena lingkungan di sinu juga sedang tinggi kasusnya. Mungkin juga kita kena imbasnya," kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua santri. Sebagian orang tua berinisiatif untuk menjemput anak mereka pulang. Namun pihak pesantren tak mengiyakan begitu saja. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. "Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga. Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat," kata Rifqi. Tak hanya itu syarat yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput juga harus menerapkan protokol kesehatan prokes secara ketat. Misalnya, santri harus dijemput hanya oleh satu orang dengan kendaraan pribadi. Penjemput juga diimbau menggunakan dua masker. Menurut Rifqi, pihak pesantren sebenarnya menganjurkan santri yang hendak dijemput dipastikan dulu kondisinya melalui tes swab massal yang akan dilakukan. Ketika nanti telah dipastikan negatif, baru santri akan dipulangkan kepada orang tuanya. Namun, ia menambahkan, sebagian orang tua merasa anaknya akan aman jika berada di rumah. "Karena kan di sini banyak orang juga, potensi menularnya lebih besar," kata dia. Ia menegaskan, pihak pesantren kita memulangkan santri ketika telah terkonfirmasi positif. Melainkan para santri itu belum dites, tapi jika hendak dibawa pulang harus menjalani tes swab secara mandiri. "Mereka juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain," kata Rifqi. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren itu. Sebagaian terkonfimasi positif, dan yang lainnya negatif. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Sementara ini, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, sementara ini santri tak terlalu dibebankan oleh pelajaran yang ada. Fokus utama pesantren saat ini adalah menyembuhkan para santri yang terkonfirmasi positif. Jika masa isolasi telah selesai, Rifqi menambahkan, santri akan dikembalikan ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar nantinya akan dilakukan secara daring. "Kalau mau masuk lagi kan sebentar lagi ramadhan. Jadi semester ini kita lakukan secara daring. Mungkin akan berjalan lagi setelah Lebaran," kata dia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren itu. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. "Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian," kata dia. Ia mengatakan, kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di lingkugan pesantren di Kabupaten Tasikmalaya untuk kesekian kalinya itu harus menjadi perhatian bagi pesantren lainnya. Sebab, potensi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan itu cukup tinggi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
– Santri Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penambahan. Per Kamis 04/02/2021 kemarin, 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 60 santri yang positif masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar, Ustad Rifqi Fauzi mengatakan, santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. “Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala.” “Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya, Jumat 05/02/2021. Rifqi menjelaskan, kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Saat itu terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Lalu melakukan tes swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Pihaknya juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. “Mungkin karena lingkungan di sini kasus juga sedang tinggi dan terkena imbasnya,” kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. “Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga.” “Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat,” kata Rifqi. Setelah itu keluarga santri juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. “Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain,” katanya. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. “Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian,” katanya. Satuan Tugas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya juga telah melakukan pengecekan kondisi santri terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi di lingkungan pesantren. “Dari pemantauan, kalau mau dibilang ideal memang belum. Namun sudah cukup tertib kalau dinilai dari kondisi yang ada.” “Karena sudah ada pemisahan antara yang positif dan negatif. Secara umum penanganan sudah baik,” kata Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno. ***
pesantren al kautsar tasikmalaya